feedburner
Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

feedburner count

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H

Labels:

Untuk semua pembaca blog ini, dan yang kebetulan mampir, saya mengucapkan:

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H

"Mohon Maaf Lahir dan Batin"

Tidak semua teman, rekan, dan kenalan bisa saya hubungi secara langsung untuk memohon maaf karena keterbatasan saya sebagai manusia. Mudah-mudahan blog ini dapat menjadi media pengganti sebagai permohonan maaf saya lahir dan batin secara ikhlas dari hati saya yang paling dalam kepada semuanya. Dan Insya Allah kesalahan teman-teman semua sudah saya maafkan.

Semoga di hari yang fitri ini, kita semua dapat saling memaafkan dan kembali kepada fitrah.

Amiin...

Tuhan, Maafin Kami Ya...

Labels:


Dari kemaren gw nonton TV, baca koran dan berbagai sumber berita di internet, semua masih penuh dengan berita tentang gempa bumi 7,3 Scala Richter yang terjadi di laut selatan Jawa hari Rabu jam 14.55 kemaren. Tapi ternyata perkembangan dan akibat dari gempa itu sangat-sangat besar dan entah kenapa justru lebih besar daripada gempa itu sendiri.

Ada berita tentang 1 desa yang tertimbun longsor akibat gempa di Cianjur Jawa Barat. Gw bayangkan, 1 desa, yang terdiri dari banyak kepala keluarga dan puluhan manusia disana, habis tertimbun longsoran tanah itu, dan sampe sekarang masih dalam proses evakuasi. Udah banyak korban yang ditemukan tewas di dalam timbunan tanah itu, dengan berbagai kondisi. Banyak diantaranya yang bahkan bagian tubuhnya udah ga utuh lagi. Terserak sana-sini bercampur dengan tanah, di antara puing-puing bangunan tempat tinggal dan sisa harta benda mereka ketika masih hidup.

Mereka manusia. Mereka pernah sama seperti kita. Mereka makan, minum, ketawa, ngobrol, jalan, kerja, pacaran, bahkan hari Selasa kemarin mereka juga masih puasa, sholat tarawih, dan di hari Rabu dini hari mereka masih sahur. Masih sama seperti kita. Siapa yang sangka beberapa jam setelah itu mereka udah ga ada? Ga lagi sama seperti kita yang--kalo boleh gw sebut kebetulan--ga tinggal disana.

Bukan, bukan 1 orang, bukan 1 keluarga, bukan 1 rumah yang habis. Tapi 1 desa secara mendadak tertimbun, habis, menyelesaikan hidup semua yang ada di bawahnya.

Hhh... Tahukah mereka bahwa sahur mereka di Rabu kemaren bakal jadi sahur terakhir mereka untuk selamanya? Tahukah mereka--para korban longsor itu--bahwa tawa mereka hari itu adalah tawa yang tidak akan ada lagi? Tahukah mereka bahwa semuanya akan terjadi begitu cepat? Engga. Mereka ga tau. Ga ada yang tau.

Sobat, pernahkah kita terfikir bahwa longsor di Cianjur hari Rabu kemarin yang menimbun dan menewaskan penduduk 1 desa tersebut atau bencana lainnya itu sebenarnya bisa terjadi di mana aja? Pernahkah kita merenung bahwa kejadian yang amat-sangat cepat itu bisa terjadi kepada siapa saja? Bahkan kepada diri kita? Menghabiskan keluarga dan harta benda yang selama ini kita miliki? Siapa yang bisa dengan sombong mengatakan bahwa hal itu tidak akan mungkin terjadi kepada kita? Adakah?

Mari bayangkan sejenak, pada malam ini kita masih tertidur pulas dengan keluarga kita di rumah, merencanakan besok mau kemana, membeli apa, jalan kemana, dan segudang rencana menyenangkan lainnya yang akan kita lakukan di rumah kita yang hangat. Tapi bagaimana jika semua rencana itu tidak akan pernah terjadi, karena terjadi hal yang diluar dari kendali kita, dan menghabiskan semua yang kita punya? Na'udzubillah... Tsumma Na'udzubilah...

Apapun bisa terjadi. Bencana dapat terjadi dimana saja. Dibalik wajahnya yang bisa menyerupai apa saja. Dan yang harus diingat adalah, dia dapat mengenai siapa saja.

Gw banyak membaca bahwa dengan banyaknya bencana yang terjadi di negara kita tercinta ini, sudah saatnya kita harus berdamai dengan alam. Oke, berdamai dengan alam. Mari kita lihat, bencana banjir dapat ditanggulangi dengan tidak merusak alam. Kebakaran dapat ditanggulangi dengan kehati-hatian kita. Banyak yang bisa kita usahakan untuk mencegah hal-hal itu terjadi.

Tapi gempa? Apa yang bisa kita lakukan untuk mencegahnya? Berdamai dengan alam apa yang dapat kita lakukan untuk mencegah gempa mengguncang? Tolong beritahu saya yang bodoh ini tentang apa yang bisa kita lakukan untuk menghindari bencana yang terjadi akibat patahan lempeng bumi itu! Apakah kita harus menambal dan menyambung patahan itu supaya ga patah lagi?

Sudahlah...! Masih sesombong itukah kita? Belom nyadarkah kita kalo "Kita ini kecil...!" SANGAT K-E-C-I-L...! Apalah yang bisa kita sombongkan jika dibandingkan dengan Maha-Kuasanya Sang Penentu Segala? Oke, gw ga bilang kita cuma harus pasrah dan ga melakukan apa-apa termasuk berdamai dengan alam tadi. Kita tetap harus melakukan yang terbaik. Tapi hei! Ternyata ada disana, di tempatnya, sedang mengintai kita sesuatu yang bernama "Takdir". Hmm... Teman, ada hal-hal yang diluar dari kuasa kita sebagai manusia untuk mencegah itu terjadi. Itu rahasia Dia.

Oh ya, dari sebuah sumber, Indonesia adalah negara dengan resiko paling besar terkena gempa bumi tektonik di dunia. Dan kalo gw ga salah, Indonesia itu adalah nama tanah yang kita tinggali sekarang kan?

Mudah-mudahan semua bencana ini dapat berakhir dari negara kita. Semoga Tuhan melindungi diri kita, orang tua, keluarga, harta benda, dan negara kita tercinta ini.

Tuhan, ampuni kami jika sampai sekarang kami masih belum bisa menjadi seperti tujuan-Mu menciptakan kami ke dunia ini. Maafkan kami kalo bebal kami terlalu parah sampai Engkau harus menegur kami berkali-kali seperti ini. Tapi Tuhan, makasih ya, Engkau masih mau mengingatkan kami, karena itu berarti Engkau masih peduli sama kami. Dengan izin-Mu, kami bisa berubah kok, kami cuma terlalu sering lupa dan lalai. Sekali lagi, maaf dan makasih ya Tuhan...

Teman, gw manusia penuh dosa. Gw bukan orang hebat. Gw ga punya hak untuk menceramahi siapapun, karena gw belum tentu lebih baik dari kalian yang baca tulisan ini. Tapi gw hanyalah satu diantara orang-orang yang mencoba untuk saling mengingatkan kalo aja diantara kita ada yang ga sengaja kelupaan soal ini. At least, dengan menulis ini, gw sedang mengingatkan diri gw sendiri.

Terakhir, oh ya, gw baru inget, dari awal bulan puasa sampe hari ke 16 ini gw belom ngucapin met Puasa. Maap lupa. Hehe.. Jadi sekarang aja sekalian, selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1430H untuk teman-teman yang menjalankannya. Semoga amal puasa kita di tahun ini diterima oleh Allah SWT. Amiin... :)

Gempa 7,3 SR Guncang Laut Selatan Jawa

Labels:

Rabu, 02 September 2009 15:55 WIB
YOGYAKARTA--MI: Gempa bumi tektonik berkekuatan 7,3 skala Richter (SR) di laut selatan Jawa Barat sekitar pukul 14.55 WIB, Rabu (2/9), berpotensi menimbulkan tsunami.

Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Toni Agus Wijaya mengatakan gempa tektonik berkekuatan 7,3 SR dengan pusat gempa pada kedalaman 30 km itu dapat menyebabkan tsunami. Namun, kata dia, masih menunggu perkembangan apakah potensi itu berpeluang terjadi tsunami atau tidak.

Ia mengingatkan warga kawasan pantai selatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk waspada terhadap kemungkinan terjadi tsunami akibat gempa itu.

Gempa dengan durasi selama satu menit lebih tersebut sempat mengejutkan sebagian warga DIY sehingga banyak warga yang berlari ke luar rumah maupun kantor. Menurut sejumlah warga di kawasan pantai selatan Yogyakarta, mereka merasakan guncangan cukup keras dan lama saat terjadi gempa itu.

Pusat gempa berada di laut, berjarak sekitar 142 km barat daya Tasikmalaya, Jawa Barat.






Sumber: Kaskus.us

Feeling itu Artinya Perasaan

Labels:


Mengutip dari sebuah online reference, sebuah kalimat "Jika kamu ingin menulis, maka tulislah perasaan terkuat yang kamu rasakan saat itu." Apakah definisi dari Perasaan? Menurut Wikipedia, Perasaan sering diartikan untuk pengalaman subjektif sadar mengenai emosi.

Kalimat tersebut menurut gw amat sangat benar sekali. Karena dengan menulis perasaan terkuat yang sedang seseorang rasakan saat dia mau nulis, maka bagaimanapun skill menulis orang tersebut, akan selalu membuahkan hasil tulisan yang "kuat", dan tentu saja bisa dirasakan oleh pembacanya, disadari atau engga.

Malam ini gw mau nulis. Dan sekarang gw sedang mencari perasaan terkuat yang bisa membawa gw untuk mulai menulis. Tapi entah kenapa, gw ga mendapatkan apa perasaan terkuat gw saat ini. Dan yang lebih buruk adalah, gw bahkan ga merasakan apa-apa. Hhh... What's wrong with me? Apakah gw udah separah itu? Kalau memang perasaan itu berhubungan dengan hati, dimana hati gw? Apakah benar yang dia (atau mereka) katakan kalo gw ini "heartless"? Apakah memang tepat nama Kolmi Hartles (Call Me Heartless) itu?

Dan jika ada definisi benar dan salah, apakah memang mereka yang "benar" dan gw yang "salah"? Sigh...!




********************************************************




Lebih dari satu jam udah berlalu sampai sekarang setelah gw tulis kalimat terakhir diatas. Dan gw ga tau gimana nyelesain tulisan ini. Bahkan gw ga bisa nerusinnya. I simply can't. Disamping gw ga mau blog ini jadi another curhatan blog. Masih banyak yang seharusnya gw bisa tulis tanpa harus melibatkan orang-orang yang datang ke blog gw, membaca postingan ini lalu melengos sambil mengklik tombol X di sudut kanan atas dan bergumam, "Lagi-lagi blog curhatan dari orang yang bahkan ga gw kenal." Dan gw sadar, itu ga seharusnya terjadi.

Tapi 1 hal yang gw tau, gw emang harus berubah. Berubah jadi apa? Menjadi lebih mellow mungkin? Lebih mendramatisir keadaan seperti orang-orang yang merasa bahwa definisi "normal" adalah seperti yang mereka lakukan? Menjadi lebih "normal" bagi orang-orang yang berkata ke gw dengan tone tinggi "You are Heartless...!"

Dan akhirnya gw bertanya pada diri sendiri, apakah gw memang harus melakukan itu? Yah, mungkin iya, mungkin juga engga.

*****

Right, my name is Kolmi Hartles. And this is my f**kin' world. Welcome.


ss_blog_claim=1c789360bf540ffa4373f31a56e85467 ss_blog_claim=1c789360bf540ffa4373f31a56e85467